PALANGKA RAYA, lintasberita1.com – Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) adalah salah satu leding sektor yang berhubungan langsung dengan Masyarakat, dalam hal peningkatan kulitas kesejahteraan.
Karena saat ini Kalteng ditunjuk sebagai sentra produksi padi organik terbesar Dunia oleh Presiden Jokowi pada waktu lalu.
Saat ditemui Lintasberita1.com di kantornya Jln. Wileam A.S, Kepala Dinas TPHP Provinsi Kalteng, Sunarti, menyampaikan, padi organik sudah mulai diterapkan di beberapa wilayah Provinai Kalteng. Maksud padi organik ini adalah bebas dari bahan yang mengandung pestisida maupun herbisida, Rabu (15/01/2019) siang.
“Kini padi organik di Kabupaten Barito Timur dinyatakan lolos sertifikasi organik sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) oleh Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSOS),” kata Sunarti.
LeSOS adalah salah satu lembaga sertifikasi pertama di Indonesia yang berhak melakukan investigasi, mengeluarkan sertifikat dan label organik untuk berbagai macam produk, petani dan kelompok tani, koperasi, perusahaan, dan lainnya yang telah memenuhi persyaratan.
Sertifikasi tersebut tidak mudah, tegas Sunarti, lahan yang akan digunakan harus tidak ada residu, pestisida, maupun herbisida.
Saat disinggung mengenai harga padi organik, Sunarti mengungkapkan harga yang fantastis yaitu berkisar antara Rp. 17.000 sampai dengan Rp. 20.000.
“Kami akan terus kembangkan program padi organik ini, sehingga kedepan Masyaralat Kalteng bisa hidup sejahtera dari hasil padi organik,” tandasnya. Www.lintasberita1.com, #PERDI#