Kotawaringin Barat, lintasberita1.com – Dampak ekonomi dari wabah virus corona terhadap seluruh rakyat Indonesia sangatlah terasa. Mereka banyak kehilangan pekerjaan karena banyak hal. Tak terkecuali bagi masyarakat di Wilayah Kecamatan Arut Utara (Arutara) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Kalimantan Tengah.Saat ini, mereka banyak yang menggantungkan hidupnya dari cara yang tidak seperti biasanya. Ada yang semula menjadi pedagang keliling beralih profesi sebagai buruh kasar bangunan bahkan ada juga yang mencari jamur sawit untuk dijual guna mempertahankan kelangsungan hidup keluarganya agar tetap bisa makan seperti layaknya orang yang berkecukupan.
Namun dalam situasi ini, ada keprihatinan tersendiri ketika PT. SINP-PBNA yang merupakan anak dari PT. Astra Group memberikan 3 dus bingkisan yang merupakan parcel lebaran kepada Kecamatan Arutara. Karena dalam situasi sulit ini, dimana banyak warga yang menangis tentunya akan lebih tepat PT Astra memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan dan bukan kepada pihak pemerintah yang notabenya sudah mendapatkan gaji dan berkecukupan.
Menanggapi hal ini, setelah mendapatkan laporan dari stafnya, Camat Arutara M.Nursyah Ikhsan dengan tegas menolak pemberian itu. Serta meminta agar semua bingkisan lebaran itu segera dibawa pulang kembali.
“Saya perintahkan agar segera dibawa pulang kembali,” ujarnya, Sabtu (22/5) pagi.
Menurutnya, sangatlah dholim dan sangat tidak pantas saat kondisi warga dilanda kesedihan dalam mencari sesuap nasi para pejabat pemerintah yang sudah mendapatkan gaji masih menerima bingkisan semacam itu. Camat pun menilai meski tujuannya baik namun tindakan itu tidaklah bisa dibenarkan dari sisi manapun.
Ikhan juga memaparkan, selama ini pemerintah bersama pihak-pihak terkait serta para dermawan tanpa henti-hentinya berjuang dengan mengupayakan agar tidak ada warga yang kelaparan dan terkena covid-19. Sehingga kerjasama dalam menangani dampak pandemi ini sangatlah perlu dilakukan di bawah komando tim gugus tugas di wilyahnya.
“Kalau mau menyumbang ya kasihkan pada masyarakat. Percayakan pada tim gugus tugas sesuai wilayah karena disana yang mempunyai datanya,” tandasnya.
Ia menilai, perusahaan sawit yang berdampingan dengan perkampungan ini justru tidak memperhatikan kondisi yang ada. Padahal, lanjutnya, kehadiran perusahaan harusnya bisa membantu masyarakat setempat dalam kondisi apapun khususnya dalam persoalan sulit seperti sekarang ini.
“Tidaklah tepat pihak Astra memberikan bingkisan lebaran kepada pegawai Kecamatan. Di sisi lain masyarakat sedang kesusahan dan tidak mendapatkan perhatian dari perusahaan tersebut,” pungkasnya.
Sementara itu, CDO PT SINP-PBNA Suryono saat dikonfirmasi awak media melalui pesan singkat (WA) pribadinya sudah dibaca namun tidak dibalasnya. (SM-LB1)